Madura Lumbung Santri dan Intelektual

Senin, 11 April 2011

“SURAT BUAT KEKASIHKU YANG HILANG”


Melalui blog ini kutulis sebuah surat, untuk melimpahkan semua rinduku yang telah terpendam sejak perpisahan itu.

Shobat…! waktu kebersamaan kita yang begitu cepat, telah mampu menorehkan harapan yang begitu dalam.

Shobat… Tak dapat lagi kita makan jagung kesukaan kamu sambil ngobrol Bahasa English ngalor-ngidul di depan Garuda Park tempat favorit nongkrong kita.

Masih kuingat saat pertama kali kita bertemu di GENTA Pare our campus, ketika kita bergantian menghafal vocabularies dan masih terukir senyum manismu yang menyegarkan duniaku saat kukatakan “aku suka kamu”. Masih terasa cubitan sayangmu saat kukatakan “aku ingin anak-anakku nanti lahir darimu dan engkaulah yang akan menjadi ustadah baginya”

Kadang aku tersenyum sendiri seperti orang gila, jika aku mengingat semua kenangan kita dulu, , tapi kini semua telah hilang.

Menjelang acara perpisahan itu, engkau sempat kirim SMS “aku tak akan pernah berhenti mencintaimu” semoga saja ini bukan SMS terakhir darimu. Di detik-detik terakhir kita berpisah di terminal, tetesan air matamu membuat kesedihan yang abadi menusuk dalam jiwaku.



Dan kini kau pergi entah kemana, membawa semua kenangan yang kita bina.

Tak ada kabar sejak perpisahan itu. Tak tahu dimana rimbamu. Yang ku tahu kau masih mencintaiku. Pada tiap desir angin yang lewat ku kirimkan kabar buatmu dan bila ku rindu padamu kutatap bintang, dan kuberharap temukan dirimu diantara seribu bintang.

Tapi, terkadang aku tersiksa oleh rasa kesendirian. Tertinggal dalam hidup yang tak lagi punya makna dan harapan, Ya Allah… Ya Tuhanku, Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, masih adakah dia? kalau memang sudah tidak ada, tunjukkan dimanakah nisannya?

Untuk shobatku tercinta, yang kini telah hilang. Semoga cintamu tak pernah menghilang. Karena aku juga ” tak akan pernah berhenti mencintaimu”

Dari: yang merindukanmu

02 April 2011